Attention

Jika anda membutuhkan literatur, tesis, makalah dan jasa/bantuan konsultasi yang berkaitan dengan skripsi, tesis maupun disertasi yang berkaitan dengan ilmu lingkungan, perikanan, kesehatan lingkungan, hukum lingkungan, modeling lingkungan, remote sensing dan GIS. Dapat berkonsultasi lewat blog ini atau dapat langsung menghubungi nomor HP. 085278381332/rama.imhere@gmail.com /elsyaif13@gmail.com. EL_SYAIF.CO Juga menyediakan pembuatan dan setting untuk model suvenir, plakat, baju kerja, baju olah raga, almamater, jaket , bordiran dll. grosir maupun eceran dengan harga terjangkau.

TINGKAT BAHAYA EROSI DI LAHAN PERKEBUNAN SAWIT SUB DAS GANGSAL

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Secara fisiografi, Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu wilayah yang dibatasi oleh batas topografi dimana air hujan yang jatuh di wilayah tersebut mengalir ke sungai-sungai kecil menuju sungai besar, hingga sungai utama yang kemudian mengalir ke danau atau laut.
Sub DAS Gansal mempunyai luas 2.330,69 Km2 atau 233.069 Ha. Sub DAS Gansal merupakan daerah aliran yang bermuara ke Sungai Reteh. Secara administrasi Sub DAS Gansal terletak di Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Indragiri Hilir. Wilayah administratif, letak geografis, dan luas masing-masing daerah aliran disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Wilayah Administratif, Letak Geografis, dan Luas Sub DAS Gansal
Sub DAS Kecamatan Letak geografis Luas Sub DAS (Ha)
Gansal Kab. Indragiri Hulu:
Kec. Siberida
Kab. Indragiri Hilir:
Kec. Keritang dan Tempuling 0o35’-1o15’ LS dan 102o30’-102o90’ BT 233.069
Sumber : BP-DAS Indragiri Rokan, 2003.
Penutupan lahan adalah kondisi permukaan bumi yang menggambarkan kenampakan penutupan lahan dan vegetasi (Pasaribu, 2007). Berdasarkan interpretasi citra Landsat tanggal 15 Agustus 2002, pengamatan lapangan pada bulan Nopember 2003, dan data sekunder dari instansi terkait terdapat 19 jenis penggunaan lahan di sub DAS Gansal. Jenis dan luas penggunaan lahan disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Penggunaan lahan di Sub DAS Gansal
No Penggunaan Lahan Luas (Ha) %
1 Belukar 1 0,001
2 Hutan bekas tebangan 909 0,39
3 Hutan dataran rendah 96.968 41,60
4 Hutan dataran rendah campur belukar 11.305 4,85
5 Hutan rawa gambut 43.952 18,86
6 Kebun campuran 2.757 1,18
7 Kebun karet 61 0,03
8 Kebun karet campur belukar 2.462 1,06
9 Kebun karet campur semak 16.061 6,89
10 Kebun Sawit 6.667 2,86
11 Kebun sawit campur belukar 18 0,01
12 Kebun sawit campur kebun karet 5.180 2,22
13 Kebun sawit campur semak 8.691 3,73
14 Lahan terbuka 37 0,02
15 Lahan terbuka campur semak 17.550 7,53
16 Permukiman 887 0,38
17 Sawah 1.124 0,48
18 Semak campur alang-alang dan rumput 1.742 0,75
Sumber : BP-DAS Indragiri Rokan, 2003.
Penutupan lahan oleh perkebunan sawit di Sub DAS Gansal mencakup luasan yang cukup luas, yaitu sekitar 9,02 % dari luas Sub DAS. Sebagian besar perkebunan sawit tersebut terletak di bagian hulu DAS. Penggunaan lahan di bagian hulu DAS ini sangat penting untuk diperhatikan, karena penggunaan lahan yang salah dapat memicu terjadinya erosi yang dipercepat atau erosi yang melebihi batas-batas toleransi yang berdampak terhadap sedimentasi dan banjir di bagian hilir DAS.
Erosi merupakan proses pengikisan dan perpindahan partikel tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh tenaga air. Erosi akan menyebabkan hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur dan mengakibatkan kerusakan lahan, sehingga jika proses ini berkelanjutan akan berdampak pada penurunan produktivitas lahan dan tentunya juga penurunan tingkat pendapatan bagi pengelolanya. Luas kelas erosi serta tingkat bahaya erosi yang terjadi di Sub DAS Gansal disajikan pada Tabel 3 dan 4.
Tabel 3. Luas Kelas Erosi Sub DAS Gansal
No Kelas Erosi Sub DAS Gansal Keterangan
Luas (Ha) %
1 I (< 15 Ton/Ha/Th) 85.664 36,75
2 II (15 - 60 Ton/Ha/Th) 67.231 28,85
3 III (60 - 180 Ton/Ha/Th) 38.054 16,33
4 IV (180 - 480 Ton/Ha/Th) 25.548 10,96
5 V (> 480 Ton/Ha/Th) 16.022 6,87
- 549 0,24 Tubuh Air
Jumlah 233.069 100,00
Sumber : BP-DAS Indragiri Rokan, 2003.
Tabel 4. Luas Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Sub DAS Gansal
No TBE Keterangan Sub DAS Gansal
Luas (Ha) %
1 SR Sangat Ringan 39.811 17,08
2 R Ringan 111.937 48,03
3 S Sedang 16.921 7,26
4 B Berat 29.511 12,66
5 SB Sangat Berat 34.340 14,73
6 - Tubuh Air 549 0,24
Jumlah 100.00
Sumber : BP-DAS Indragiri Rokan, 2003.
Pada perkebunan sawit, erosi yang terjadi berada pada kelas III (60 - 180 Ton/Ha/Th)dan IV (180 - 480 Ton/Ha/Th). Kelas erosi ini termasuk kategosi sedang dan berat. Bila keadaan ini terus dibiarkan tentunya akan mengancam kelestarian Sub DAS. Oleh karena itu, diperlukan suatu alternatif untuk mengatasi erosi yang terjadi agar keadaan tidak menjadi lebih fatal.
Upaya untuk mengubah/memperbaiki penutupan lahan adalah dengan mengubah/memperbaiki pengelolaan tanaman dan teknik konservasi tanah yang diterapkan pada lahan yang mengalami erosi yang melebihi nilai TSL tersebut. Hal ini berdasarkan pada peranan tanaman untuk mengurangi erosi, yaitu dalam hal :
a. Batang, ranting, dan daun-daunannya berperan menghalangi tumbukan-tumbukan langsung butir-butir hujan kepada permukaan tanah, dengan peranannya itu tercegahlah penghancuran agregat-agregat tanah.
b. Daun-daun penutup tanah serta akar-akar yang tersebar pada lapisan wi tanah berperan mengurangi kecepatan aliran permukaan (run off), sehingga daya kikis dan daya angkutan air pada permukaan tanah dapat direduksi, diperkecil atau diperlamban.
c. Daun-daunan serta ranting-ranting tanaman yang jatuh akan menutupi permukaan tanah yang dapat mengurangi kecepatan aliran permukaan serta melindungi permukaan tanah terhadap daya kikis air, disamping peranannya yang lain yaitu memperkaya bahan organik tanah yang pada kenyataannya dapat mempertinggi resistensi tanah terhadap aliran permukaan.
d. Akar-akar tanaman berperan dalam memperbesar kapasitas infiltrasi tanah, tunjangannya dalam meningkatkan aktifitas biota tanah yang akan memperbaiki porositas, stabilitas agregat serta sifat kimia tanah.
e. Akar-akar tanaman berperan dalam pengambilan atau pengisapan air bagi keperluan tumbuhnya tanaman yang selanjutnya sebagian diuapkan (evaporasi) melalui daun-daunnya ke udara, pengambilan atau pengisapan air oleh akar-akaran ini dapat meningkatkan daya isap tanah akan air, dan dengan demikian sedikit atau banyak aliran permukaan dapat dikurangi.


Dan peran teknik konservasi tanah dalam menurunkan laju erosi adalah dalam hal :
1. Memperpendek panjang lereng dan mengurangi kemiringan lereng. Dengan demikian dapat mereduksi kekuatan aliran permukaan
2. Memperbesar laju infiltrasi air hujan sehingga dapat memperkecil jumlah dan kecepatan air larian
3. Mencegah terkonsentrasinya aliran air permukaan membentuk saluran-saluran air yang kondusif terhadap terbentuknya erosi parit
4. Mencegah erosi percikan akibat curah air hujan langsung atau melalui air lulusan (troughfull)
5. Meningkatkan kekasaran permukaan permukaan tanah untuk menurunkan kecepatan aliran permukaan
Menurut kartasapooetra et al,.(2000), metode vegetasi yang dapat dilakukan dalam teknik konservasi tanah dan air, antara lain : (1) Penanaman tumbuhan secara terus-menerus, (2) Penanaman dalam strip, (3) Pergiliran tanaman, (4) sistem pertanaman hutan (agroforestry), (5) pemanfaatan sisa tanaman.
Menurut Arsyad (2000) teknik konservasi tanah dapat dilakukan dengan metode mekanik, antara lain (1) Pengolahan tanah, (2) pengolahan menurut kontur, (3) guludan dan guludan bersaluran kontur, (4) Teras, (5) Dam penghambat, waduk, rorak, tanggul dan (6) perbaikan drainase.
Bertolak dari permasalahan yang diuraikan di atas, penulis tertarik untuk meneliti erosi yang terjadi pada perkebunan sawit di Sub DAS Gansal serta melakukan perencanaan ulang pemanfaatan lahan dan penentuan tindakan pengelolaan alternatif berdasarkan evaluasi kemampuan lahan dan pendugaan erosi
1.2. Perumusan Masalah
Penutupan lahan oleh perkebunan sawit di Sub DAS Gansal mencakup luasan yang cukup luas, yaitu sekitar 9,02 % dari luas Sub DAS. Sebagian besar perkebunan sawit tersebut terletak di bagian hulu DAS. Penggunaan lahan untuk perkebunan sawit di bagian hulu DAS ini sangat penting untuk diperhatikan, karena telah memicu terjadinya erosi yang melebihi batas-batas toleransi yang berdampak terhadap sedimentasi dan banjir di bagian hilir DAS.
Perkebunan sawit yang terdapat di Sub DAS Gansal telah memberikan kontribusi erosi pada kelas III (60 - 180 Ton/Ha/Th)dan IV (180 - 480 Ton/Ha/Th) pada tahun 2003 (BP-DAS Indragiri Rokan, 2003). Kelas erosi ini termasuk kategosi sedang dan berat. Bila keadaan ini terus dibiarkan tentunya akan mengancam baik kelestarian Sub DAS Gansal maupun dampak lain yang ditimbulkannya seperti pendangkalan dan banjir.
Diperlukan informasi yang up to date tentang tingkat erosi yang terjadi di lahan perkebunan sawit Sub DAS Gansal, mengingat perkebunan sawit banyak terdapat di bagian hulu dan terus bertambah luasannya, sehingga mempercepat proses pendangkalan yang menyebabkan terjadinya banjir pada daerah hilir DAS. Selain itu penyusunan strategi alternatif untuk mengatasi erosi dari perkebunan sawit yang terjadi sangat perlu untuk dilakukan, agar erosi yang disebabkan oleh lahan perkebunan sawit di Sub DAS Gansal dapat teratasi.







1. 3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui tingkat bahaya erosi yang terjadi serta menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan erosi di lahan perkebunan sawit di Sub DAS Gansal.
2. Menentukan cara pengendalian erosi yang dapat menurunkan laju erosi di lahan perkebunan sawit di Sub DAS Gansal.

1. 4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan pendekatan dalam pengendalian erosi yang sesuai di lahan perkebunan sawit di Sub DAS Gansal
2. Bagi penduduk setempat, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengelolaan lahan perkebunan sawit di Sub DAS Gansal
3. Bagi instansi terkait, hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam usaha konservasi tanah, khususnya untuk lahan perkebunan sawit di Sub DAS Gansal.

1 komentar:

Hamid yusron mengatakan...

slm gan!! lanjutannya ada gk?? sy butuh buat referensinya

Posting Komentar

Translater

Clock

Jumlah Pengunjung

El_Syaif.co Community

El_Syaif.co Community
untuk bumi yang lebih baik

Mengenai Saya

Pekanbaru, Riau, Indonesia
EL_SYAIF.CO Sebagai Komunitas Kreatif dari Alumni-Alumni S2 Bidang Perikanan, Ilmu Lingkungan, Kesehatan Lingkungan, Hukum Lingkungan, Model Lingkungan, Remote Sensing dan GIS Sebagai Wadah Konsultasi dan Bimbingan Research bagi seluruh stakeholder yang membutuhkan

Members

Tinggalkan Pesan Anda Disini

El_syaif Blog Community

Apakah anda setuju bahwa saat ini suhu bumi semakin panas?

Cari Blog Ini