Attention

Jika anda membutuhkan literatur, tesis, makalah dan jasa/bantuan konsultasi yang berkaitan dengan skripsi, tesis maupun disertasi yang berkaitan dengan ilmu lingkungan, perikanan, kesehatan lingkungan, hukum lingkungan, modeling lingkungan, remote sensing dan GIS. Dapat berkonsultasi lewat blog ini atau dapat langsung menghubungi nomor HP. 085278381332/rama.imhere@gmail.com /elsyaif13@gmail.com. EL_SYAIF.CO Juga menyediakan pembuatan dan setting untuk model suvenir, plakat, baju kerja, baju olah raga, almamater, jaket , bordiran dll. grosir maupun eceran dengan harga terjangkau.

ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA TELUK KUANTAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Masalah sampah perkotaan merupakan masalah yang selalu hangat dibicarakan baik di Indonesia maupun kota kota di dunia karena hampir semua kota menghadapi masalah persampahan. Meningkatnya pembangunan kota, pertambahan penduduk, tingkat aktivitas dan tingkat sosial ekonomi masyarakat, diiringi dengan meningkatnya jumlah timbulan sampah dari hari ke hari serta sarana dan prasarana pemerintah yang terbatas akan menambah permasalahan sampah yang semakin kompleks.
Permasalahan sampah di Indonesia tidak hanya berakibat buruk pada lingkungan tapi sudah merenggut korban jiwa. Peristiwa longsornya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah yang menewaskan 143 orang pada bulan Februari 2005 terulang kembali pada bulan September 2006 di TPA Bantargebang yang mengakibatkan tiga orang meninggal. Fakta empirik menunjukkan, jumlah penduduk yang terus meningkat akan meningkatkan konsumsi masyarakat dan hal ini akan mengakibatkan semakin bertambahnya timbulan sampah. Sedangkan pengelolaan sampah yang dilakukan saat ini, tidak lebih dari sekadar kumpul angkut buang. Artinya, sampah dari satu tempat dikumpulkan, diangkut lalu dibuang ke tempat lain.
Produksi sampah berhubungan linier dengan produktivitas dan aktivitas manusia. Dengan demikian, peningkatan jumlah sampah berbanding lurus dengan jumlah penduduk dan aktivitasnya. Penanganan yang dilakukan terhadap sampah yang ada, lazimnya adalah dengan penumpukan, pengumpulan, dan pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Permasalahan yang sering timbul antara lain adalah semakin terbatasnya lokasi tempat pembuangan akhir sampah tersebut (Bahar, 1986).
Volume sampah yang besar dan beranekaragam jenisnya jika tidak,dikelola dengan baik dan benar sangat berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan yang kompleks dan serius, antara lain: 1) pencemaran air oleh “lindi” (leachate) yang keluar dari tumpukan sampah dan mengalir menuju badan perairan ataupun meresap ke dalam tanah; 2) pencemaran udara karena adanya gas metana (CH4), salah satu jenis gas rumah kaca, yang keluar dari tempat penimbunan akhir sampah akibat proses penguraian bahan organik secara anaerobik; 3) sampah merupakan habitat bagi berkembangnya bakteri patogen tertentu seperti Salmonella typhosa, Entamoeba coli, Escherichia coli, Vibrio cholera, Shigella dysentriae,Entamoeba histolytica, dan lain-lain yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia; 4) menurunkan nilai estetika lingkungan; dan 5) mengurangi kenyamanan lingkungan.
Masalah pelayanan sampah di perkotaan tersebut akhir-akhir ini menjadi masalah yang cukup serius dirasakan mengingat volumenya yang kian hari kian membengkak atau bertambah sementara kemampuan aparat pemerintah dalam melayani sangat terbatas. Hal ini berkaitan dengan laju pertumbuhan penduduk yang terus bertambah dari waktu ke waktu beserta aktivitasnya menyebabkan meningkatnya sampah bukan hanya dalam jumlah sampah tetapi juga dari variasi komposisi sampah. Disamping itu, diperkuat juga dengan kecenderungan masyarakat modern untuk menghasilkan berbagai macam sampah khususnya perilaku hidup masyarakat kota-kota besar di Indonesia, seperti halnya Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya dan kota-kota lainnya.
Program kebersihan kota dan penanggulangan sampah pada umumnya sudah dilaksanakan oleh hampir semua pemerintah daerah kota/kabupaten di seluruh nusantara, termasuk Kota Teluk Kuantan. Kota Teluk Kuantan sebagai sentra pembangunan, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan budaya, merupakan tempat berdomisilinya puluhan ribu penduduk. Fenomena ini memberikan implikasi kepada segala bidang kehidupan perkotaan dan salah satu diantaranya adalah implikasi terhadap peningkatan terhadap produksi sampah.
Tingkat kompleksitas masalah penanganan sampah ini, tidak terlepas dari implikasi masalah-masalah sebagai berikut : (1). Pesatnya pertumbuhan kota, (2). Pesatnya / cepatnya pertambahan penduduk di kota, akibatnya makin banyak pula sampah yang dihasilkan, (3). Tuntutan penyediaaan fasilitas publik perkotaan, (4). Keterbatasan kemampuan pemerintah untuk memberikan pelayanan publik yang baik termasuk dalam pengelolaan sampah, (5). Rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, rendahnya partisipasi dalam membayar retribusi layanan kebersihan.
Masalah sampah Kota Teluk Kuantan selama ini dikelola oleh Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan yang bertanggung jawab dalam mewujudkan kebersihan kota, pasar, jalan, dan lingkungan. Namun terdapat beberapa kendala seperti terbatasnya, dana, SDM, serta sarana dan prasarana yang dipunyai oleh pemerintah daerah Kabupaten Kuantan Singingi sehingga beberapa wilayah atau kawasan kota Teluk Kuantan masih tampak sampah berceceran tidak terangkut yang apabila dibiarkan akan menimbulkan berbagai dampak negatif baik dari segi ekologi, estetika, dan pada akhirnya berpengaruh pada kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Dengan demikian apabila sampah perkotaan tidak di kelola dengan baik, selain akan menimbulkan masalah lingkungan, ekonomi, kesehatan, juga menimbulkan masalah terhadap keindahan kota. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka peneliti tetarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Pengelolaan Sampah di Kota Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi”.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan kondisi umum permasalahan pengelolaan sampah di Indonesia dan kondisi yang berlangsung di Kota Teluk Kuantan selain menyangkut aspek teknis operasional juga menyangkut tentang belum tepatnya teknologi pengolahan sampah di TPA. Terdapat juga masalah aspek pembiayaan yang belum ekonomis antara pendanaan dengan biaya operasionalnya dan kelembagaan pengelola persampahan, untuk itu rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengelolaan sampah rumah tangga di Kota Teluk Kuantan?
2. Bagaimana pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dinas Pasar, Kebersihan dan pertamanan Kota Teluk Kuantan?
3. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kota Teluk Kuantan?

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengelolaan sampah rumah tangga di Kota Teluk Kuantan,
2. Untuk menganalisis pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan (DPKP) Kota Teluk Kuantan,
3. Untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kota Teluk Kuantan.

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pengelolaan sampah di Kota Teluk Kuantan. Selain itu penelitian ini juga dapat memberikan pengertian dan pemahaman pada masyarakat tentang upaya-upaya yang dapat mendukung terintegrasinya pembuangan sampah rumah tangga. Bagi para akademisi dapat dijadikan tinjauan kasus yang cukup menarik dalam menyumbangkan wacana keilmuan dengan konstruksi ilmiah dalam pengelolaan sampah.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

TULISAN NYA GA KELIATAN BACKGROUND NYA BIKIN NYARU

Posting Komentar

Translater

Clock

Jumlah Pengunjung

El_Syaif.co Community

El_Syaif.co Community
untuk bumi yang lebih baik

Mengenai Saya

Pekanbaru, Riau, Indonesia
EL_SYAIF.CO Sebagai Komunitas Kreatif dari Alumni-Alumni S2 Bidang Perikanan, Ilmu Lingkungan, Kesehatan Lingkungan, Hukum Lingkungan, Model Lingkungan, Remote Sensing dan GIS Sebagai Wadah Konsultasi dan Bimbingan Research bagi seluruh stakeholder yang membutuhkan

Members

Tinggalkan Pesan Anda Disini

El_syaif Blog Community

Apakah anda setuju bahwa saat ini suhu bumi semakin panas?

Cari Blog Ini